Keluarga dan Anak yang Didambakan

Salam Damai Kristus,

Pembaca yang budiman, belum hadirnya seorang anak dalam  sebuah keluarga tentu menjadi persoalan pelik bagi mereka yang mengalaminya. Kerapkali pasutri yang sedang menunggu anak ini mendapat pandangan sinis dan cibiran dari orang-orang di sekitar mereka. Ditambah lagi dengan pelbagai anggapan-anggapan miring yang dilekatkan pada pasutri ini yang berhubungan dengan ketidakhadiran anak itu. Meski mayoritas orang beranggapan ketidakhadiran anak adalah “aib”, sebagian kecil malah menaruh empati yang dalam bagi masalah ini. Pada posisi inilah tema majalah kesayangan bulan ini ; berempati dan menumbuhkan sikap pasrah dan tabah 

Ya, beberapa di antara pasutri tanpa anak ini mungkin terus digelayuti rasa gelisah. Namun tak sedikit dari mereka yang mulai menunjukkan sikap pasrah dan berdamai dengan diri sendiri. Mereka yakin, ketidakhadiran anak ini adalah mahakarya Tuhan yang tidak pernah bisa diduga oleh manusia. Tuhan punya rencana dan mereka dengan tabah menerimanya. Sikap ini kita teladani dari Bunda Maria ketika menerima kabar dirinya mengandung Putra Allah. “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu”. 

Pasutri-pasutri pilihan yang hadir dalam rubrik Serambi kali ini adalah mereka yang (dengan pemaknaannya masing-masing) pasrah dan tabah menjalani rencana Tuhan yang indah ini. Mereka akhirnya dikaruniai anak setelah menjalani sikap hidup pasrah dan tabah itu. 

Untuk membendung berbagai mitos dan anggapan-anggapan miring seputar ketidakhadiran anak, kami sajikan beberapa artikel dan wawancara yang berguna untuk memperluas wawasan Anda. 

Demikianlah, alih-alih mengumbar kesedihan, tema kita bulan ini ingin menumbuhkan optimisme dan keyakinan bagi kita semua dalam memandang setiap problema hidup.

Selamat membaca.

Kirim email


Nama
Alamat email
Subject
Pesan
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]

Klik Dapat Dollar

Menjadi member Paid To Click

Klik Dapat Dollar